Musik & Ibadah Kristen - Part II

Ada dua hal yang menimbulkan kebingungan dan misteri yang sering ditanyakan kepada saya mengenai musik. Jika Allah adalah Allah yang tidak terbatas, apakah musik apapun dapat dipakai untuk memuji Tuhan? Benarkah demikian? Mari kita baca bersama-sama,

II Tawarikh 5:13. “Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi tu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan.”

Semuanya serentak bersama-sama memuji Tuhan, dengan berbagai jenis alat musik. Mengapa saya memakai ayat ini? Beberapa tahun yang lalu setelah saya menyelesaikan seminar seperti ini di tempat lain, ada seorang yang duduk di bangku paling depan mengatakan, “Dalam ayat Alkitab ini, alat musik apapun dapat dipakai untuk memuji Tuhan. Bagaimana Anda meresponinya? Dari apa yang Anda bahas tadi, saya menangkap sepertinya ada alat musik tertentu tidak baik, tidak boleh dipakai di dalam penyembahan. Ini berarti apa yang Anda katakan berbeda dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab. Bagaimana Anda menjelaskannya?” Waktu itu saya tidak setuju dengan pemakaian style-style musik rock di dalam penyembahan, dia memakai ayat ini untuk membalikkan statement saya. Setelah dia mengatakan argumennya, dia lalu tersenyum menyatakan kepuasaan dan kemenangan. Pada saat itu, saya tidak segera memberikan jawaban untuk dia, tetapi saya bersyukur karena setelah beberapa saat merenungkan pertanyaan ini, Tuhan memberikan kepada saya ayat Alkitab yang lain. Kita membaca dalam

I Tawarikh 13:8. “Daud dan seluruh orang Israel menari-nari di hadapan Allah dengan sekuat tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, ceracap dan nafiri.”

I Tawarikh 23:5. “ ..empat ribu orang menjadi penunggu pintu gerbang; dan empat ribu orang menjadi pemuji TUHAN dengan alat-alat musik yang telah dibuat oleh Daud”

Siapa raja Israel? Daud. Siapa musik direktur seluruh Israel? Daud. Di dalam dua ayat Alkitab ini, meskipun sama-sama memakai istilah “segala jenis alat musik”, tetapi yang menjadi fokus bukan “segala jenis alat musik”, melainkan siapa yang bertanggungjawab memainkan alat musik ini dan di sini yang memimpin adalah Daud. Daud yang memimpin seluruh umat Israel. Daud itu musikus seperti apa? Kita baca ayat ini :

I Samuel 16:23. “Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.”

Ayat ini menunjukkan pada kita, Daud lebih hebat dari professor manapun. Saul yang saat itu dihinggapi perasaan tidak damai karena di dalam hati Saul ada pekerjaan roh jahat sehingga dia memanggil Daud untuk bermain kecapi. Kehebatan permainan Daud ditunjukkan saat dia mulai bermain, setan pun meninggalkan Saul. Inilah jenis orang yang mengerti musik, benar-benar tahu memainkannya dengan baik. Saya sendiri mengajar musik. Terkadang murid saya datang menanyakan, “Bu, bagaimana permainan musik saya? Sudah cukup baikkah?” Saya menjawab, “Mudah sekali kalau mau tahu. Kamu ke gereja, duduk dan main piano di sana. Apabila orang yang mendengarkan permainanmu segera merasa tenang, berarti permainanmu lumayan karena mereka masih mau mendengarkan. Sebaliknya, waktu kamu mulai memainkan piano, orang-orang di sana merasa terganggu lalu berbicara dengan semakin keras, kamu harus tahu kalau permainanmu tidak begitu baik, pulang harus latihan lagi.”

Dua bagian ayat Alkitab yang kita baca tadi mengajarkan pada kita yang menjadi fokus bukanlah alat musik, tetapi orangnya, apakah benar-benar mengerti musik. Seseorang yang mengerti musik, tidak harus dengan alat musik yang sangat baik, apapun itu dapat dijadikan alat musik, dan sebaliknya jika kamu tidak mengerti musik, meskipun yang dimainkan adalah alat musik terbaik, bunyi yang dihasilkan akan menjadi suara bising. Alat musik tidak memiliki jiwa, yang penting ialah orang yang memainkannya mengerti atau tidak. Di dalam gereja sangat diperlukan orang-orang yang mengerti musik datang melayani Tuhan. Sayang sekali, banyak gereja saat ini justru memakai orang-orang yang tidak mengerti musik untuk melayani di bidang musik dan orang-orang ini pada akhirnya memakai segala jenis alat musik untuk memuji Tuhan. Dengan menganggap alat musik apa saja dapat dipakai di dalam ibadah, sekarang ini banyak gereja yang memasukkan jenis-jenis musik jazz, rock & roll, New Age.

1. JAZZ

Sekarang mari kita dengarkan. Apa saja ciri khas dari musik Jazz? Ritme yang mengandung fragmentaris, mudah mempengaruhi emosi, memberikan perasaan rileks, senang, sangat cocok dipakai di restoran Barat. Mari kita dengarkan. (dimainkan lagu Silent Night dengan style jazz1)

Ini lagu apa? Melodi apa? Ini Silent Night, lagu Natal. Jadi di sini kita melihat cara performance menghilangkan konten/ berita. Ketika lagu ini dimainkan, yang ada dalam pikiran kita adalah suasana restoran, bukan isi lagu ini, tidak terpikirkan kalau ini lagu rohani, lagu Silent Night. Waktu Anda mendengarkan lagu ini adakah dari kita yang memikirkan ‘Tuhan Yesus mengasihiku, mati bagiku, datang ke dunia demi diriku’? Tidak ada. Cara menghilangkan konten, kalimat ini sangat penting. Apa yang dilakukan oleh style jazz ini? Dia seperti sedang menjeling, seperti perempuan yang memakai bulu mata palsu sehingga membuat mata kelihatan lebih besar lalu terus berkedip. Jazz sendiri juga dibagi beberapa jenis. Asal mula Jazz ialah Blues. Ketika musik Blues berkembang menjadi musik Jazz, dia menjadi musik yang dipakai untuk “profesi khusus”; dipakai oleh para pelacur saat mereka bekerja, karena memberikan perasaan yang berbeda. Inilah alasan mengapa ia juga disebut musik percintaan, dia menyebabkan Anda merasa semakin bergairah, menciptakan suasana bahagia. Dulu dia termasuk jenis musik tingkat paling bawah, tetapi sekarang musik-musik jazz sudah diputar di restoran Barat yang mahal. Artinya tidak berubah, memberikan perasaan “easy going”, mengajak pendengarnya untuk “berbuat sesuatu”; ditujukan untuk melakukan hubungan antara pria dan wanita. Mari kita pikirkan, jika jenis musik seperti ini dipakai di gereja, sudah pasti tidak mungkin akan ada yang memikirkan konten lagu, tidak akan ada yang memikirkan Yesus lahir ke dunia bagi kita.

2. ROCK n ROLL

Selanjutnya kita melihat musik rock and roll (pembicara menunjukkan foto Elvis Presley). Orang ini termasuk leluhur dari rock and roll. Anda pernah menonton film Forest Gump? Film ini berkisah tentang sejarah modern Amerika. Di dalam film ini juga menyebutkan nama Elvis Presley, dikatakan bahwa Elvis Presley mencuri tarian Forest Gump. Ini hanya sebagai candaan. Lalu, apa karakteristik yang terdapat dalam jenis musik rock and roll? Ritme gantung, teriakan, model penampilan yang aneh, menghilangkan pemikiran otak besar, langsung bermain di perasaan. Yang ditekankan ialah tidak perlu berpikir keras, cukup merasakan kepuasan, diibaratkan seperti perasaan seseorang yang kecanduan. Banyak sekali artis musik rock and roll sebenarnya juga adalah pemakai obat, karena kalau mereka tidak pakai obat, mereka tidak dapat memberikan performance yang di luar batas normal. Untuk itu, mereka harus keluar dari suasana hati orang normal, membuat diri mereka fly dan menciptakan tarian ataupun lagu yang special, yang berbeda dari lagu-lagu normal lainnya. Nanti ketika kita mendengarkannya, coba perhatikan ketukannya.

Saya seorang guru musik, ketika mengajarkan ketukan 4/4, akan diberikan penekanan pada ketukan pertama dan ketiga, ini disebut ”on beat”. Rock and roll berkembang di masa Perang Vietnam di Amerika, saat itu penekanan ketukan diberikan pada ketukan kedua dan keempat. Mungkin Anda akan berpikir apa hubungan ketukan ini dengan Perang Vietnam? Perang Vietnam pada tahun 1960-an menimbulkan protes dari penduduk Amerika terhadap peraturan pemerintah yang mengirimkan setiap anak umur 18 ke Vietnam untuk berperang karena dianggap mengantar nyawa dan memang pada saat itu lebih dari 50 ribu orang Amerika tewas di Vietnam. Penduduk Amerika pun mengadakan aksi protes di lapangan istana, di antaranya ada orang-orang hippie; mereka yang berambut panjang dan pengangguran, mereka memainkan musik rock and roll sebagai aksi protes kepada pemerintah Amerika. Dikatakan aksi protes berarti melawan arus normal, sehingga ketukan yang normal penekanan pada ketukan pertama dan ketiga, mereka ganti menjadi penekanan pada ketukan kedua dan keempat. Ketika ketukan melawan arus ini keluar, sel-sel perlawanan dalam diri pendengarnya pun keluar sehingga jenis musik ini mulai digemari.

Coba kita dengarkan yang ini. (diperdengarkan jenis lagu rock and roll2) Coba tebak lagu apa ini? Ini lagu natal ‘O come, o come Emmanuel’. Adakah yang ketika mendengarkannya memikirkan ‘Yesus mati bagiku, Yesus sangat mengasihiku’? Tidak ada. Ketika mendengar lagu jenis ini, tubuh kita seakan-akan ingin ikut bergerak dan menari. Jika kita ke gereja untuk memuji Tuhan, membawa pengakuan di hadapan Tuhan saya ingin menuruti perintah-Mu, ingin meninggikan nama-Mu, tetapi memakai ketukan satu DUA tiga EMPAT ini yang mengandung arti “Aku mau protes, protes” untuk memuji Tuhan, bukankah ini tidak masuk akal? Bukankah kedua hal ini bertolak belakang? Sangat mengherankan sekali, seakan-akan mengatakan “Aku mengasihimu” tetapi dengan nada protes. Inilah yang dikerjakan oleh banyak sekali gereja saat ini karena mereka sama sekali tidak mempertimbangkan hal ini. Musik apapun boleh, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak dibatasi. Ini namanya mempermainkan Tuhan. Jangan memakai alasan Tuhan mengasihiku sehingga semauku menghadap Tuhan, di sini justru menunjukkan Tuhan masih bersabar terhadap kita.

Kata “rock and roll” sendiri di Abad Pertengahan mengandung arti “seks” sehingga ketika kita menyaksikan tarian para rocker sangat identik dengan tindakan seksual. Irama dan gerakannya semua mengarah pada tindakan seks. Apa yang saya katakan didasarkan pada banyak sekali penelitian musik rock and roll yang telah dilakukan di Amerika. Kebenaran informasi ini dapat kita uji sendiri, dari buku-buku maupun media internet. Ciri khas jenis musik ini ialah ia dapat membuat para pendengarnya merasa sangat senang dan kita juga tidak akan memikirkan isi dari lagu itu sendiri meskipun diimprovisasi dari lagu-lagu rohani atau lagu natal.

3. NEW AGE

Selanjutnya kita melihat lagu New Age. Ciri khasnya sangat unik yaitu tidak tahu bagaimana lagu ini dimulai dan tidak tau bagaimana dia diakhiri. Semuanya seperti asap yang datang tiba-tiba dan penuh misteri, inilah New Age. Aliran musik New Age dimulai dari New Age Movement, sangat dipopulerkan 30 tahun yang lalu. New Age Movement mengajarkan bahwa setiap orang dapat mengandalkan kemampuan diri untuk mengubah dunia, setiap orang dapat menjadi tuhan. Ini bukanlah iman orang Kristen. Saat ini musik sejenisnya saya beri nama musik spa karena paling cocok didengarkan saat melakukan spa. Mari kita menutup mata sambil mendengarkan musik berikut ini. (diperdengarkan lagu silent night beraliran New Age Movement, contoh seperti di sini http://www.youtube.com/watch?v=9aJKN2g0D5M&feature=related). Coba bayangkan lagu jenis ini jika dimainkan di gereja dan sesudahnya diteruskan dengan khotbah. Apakah mungkin jemaat masih dapat berkonsentrasi mendengarkan khotbah? Para pendeta pun akan mempersingkat khotbah mereka.

Dengan demikian, jenis musik ini tidak cocok dipakai di dalam ibadah. Lalu, bagaimana jika di luar ibadah? Apakah boleh mendengarkannya? Menurut saya, ini tergantung kita masing-masing. Misalnya di Taiwan banyak sekali dokter gigi adalah orang Kristen, mereka memutar musik seperti ini di klinik mereka, menurut saya tidak ada masalah karena mereka ingin membuat pasien yang merasa tegang menjadi rileks. Di sini yang dipentingkan adalah fungsi musik. Jadi, di luar ibadah saya tidak akan melarang, tetapi ingat yang dikatakan oleh Rasul Paulus “Segala sesuatu itu dapat dikerjakan, tetapi bukan segala sesuatu itu berguna”. Anda mungkin akan bertanya, “Apakah boleh saya mendengar lagu rock and roll jika berada di luar ibadah?” Saya akan bertanya kembali kepada Anda, “Adakah manfaat yang Anda peroleh dari mendengarkan lagu jenis rock and roll?” Hal ini perlu kita pikirkan kembali. Ketika berada di dalam ibadah, kita harus ingat bahwa yang menjadi fokus adalah Tuhan, segala sesuatu harus dilakukan untuk membawa kita memusatkan hati dan pikiran kita pada Tuhan. Untuk itu, hindarilah jenis musik yang dapat membawa kita memikirkan hal-hal lain selain Tuhan.

Lanjutan: Musik & Ibadah Kristen - Part III

Kembali ke: Musik & Ibadah Kristen - Part I


[1] http://www.youtube.com/watch?v=W2BHCj4_WMU&feature=fvsr

[2] http://www.youtube.com/watch?v=OvCkYWU4CHw