Ringkasan Khotbah, Because He Lives (Kebaktian Paskah GRII Taipei) - Pdt. Nico

Pengkotbah: Pdt. Nico Ong
Nats Alkitab: Markus 16:1-8
Tanggal: 10 April 2011

Kematian dan ketidakadilan yang diterima oleh Tuhan Yesus, dialami-Nya untuk menggenapkan apa yang sudah dikatakan oleh Allah Bapa mengenai penebusan yang akan dilakukan oleh Dia, Sang Anak Tunggal Allah Bapa. Tetapi penebusan ini tidak diberikan kepada setiap orang; hanya orang-orang pilihan Tuhan aja yang akan diselamatkan. Arti dari kematian Tuhan Yesus memang dinikmati oleh semua orang tapi arti sebenarnya tidak dimengerti oleh setiap orang. Bila hari ini kita dapat mengerti arti khusus tentang kematian Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib, ini merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan.

Ada dua hal yang begitu jelas menyatakan bahwa tidak semua manusia diselamatkan. Yang pertama, murid Tuhan Yesus yang bernama Petrus, yang kedua bernama Yudas. Mereka berdua melakukan perbuatan dosa yang sama kotornya, tetapi mengapa hanya Petrus yang diselamatkan sedangkan Yudas tidak diselamatkan? Selain itu, yang lebih jelas adalah ketika 2 orang penjahat yang disalibkan di samping Tuhan Yesus : yang satu tidak diselamatkan sedangkan yang satunya lagi langsung diselamatkan.

Keselamatan yang diberikan secara cuma-cuma yang dimaksudkan di sini bukan karena fasih lidah kita atau kekuatan pribadi kita melainkan anugerah dari Tuhan, hanya diberikan kepada orang-orang pilihan saja. Bila kita sudah menerima anugerah keselamatan tapi hidup kita masih amburadul dan hanya memikirkan diri kita sendiri, jangan-jangan kita masih belum mengerti mengenai arti keselamatan yang sebenarnya.

Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome - tiga wanita yang membeli rempah-rempah untuk meminyaki Yesus – adalah pihak pertama yang diberi informasi bahwa Yesus sudah bangkit. Wanita yang biasa dianggap lemah tetapi di sini diberikan suatu tanggung jawab yang besar. Tuhan ingin mengajarkan bahwa yang biasa dianggap lemah malah dipakai oleh Tuhan. Jangan mengucilkan pihak yang kelihatan lemah. Kita harus belajar seperti anak kecil yang kelihatannya lemah namun memiliki kejujuran.

Maria Magdalena memiliki hubungan yang dekat dengan Yesus ketika Tuhan Yesus mengusir 7 setan dari dalam tubuh Maria Magdalena. Setelah itu dia tidak pernah melupakan apa yang sudah Tuhan lakukan untuk dia. Walaupun kita tidak terpanggil menjadi orang yang kuat seperti Petrus dan lain-lain, tapi anugerah keselamatan juga diberikan kepada orang yang lemah.

Pada waktu Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome pergi mengunjungi kuburan Yesus, mereka tidak dihadapkan dengan kekuatiran. Mereka tidak memikirkan batu yang begitu besar menutup kubur Yesus, siapa yang akan membantu mereka. Mereka pergi dulu baru memikirkan masalah di depan; bukan memikirkan dulu baru pergi. Ini merupakan konsep Reformed : kerjakan dulu, walau mungkin akan berbuat salah tapi bila kita tidak lakukan maka kita sudah salah.

Mereka dengan setia mencari Tuhan sekalipun mendapatkan kesulitan. Ketika kita mencari Tuhan, kita pasti akan didekatkan dengan pencobaan; tidak mungkin kita berada di jalan yang lurus terus. Bila kita mengikut Tuhan tapi kita tidak pernah menghadapi pencobaan, mungkin Tuhan sudah membiarkan kita. Kata ‘membiarkan’ di sini seperti mau mati rasanya. Orang yang mencari dengan tekun akan selalu mendapatkan kesulitan. Bagi Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome yang mengikut Yesus dengan setia, secara ajaib kekuatiran itu akan hilang.

Dalam pelayanan kita jangan selalu membicara kesulitan. Bila kita memiliki keinginan yang kudus, Tuhan akan pimpin. Marilah kita belajar dari Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome, mereka terus bertekun dan ternyata Tuhan menguatkan mereka melalui setiap kesulitan. Kita jangan bicarakan kesulitan terus menerus ,tapi kita harus terus membicarakan solusi masalah yang ada.

Kesulitan kedua yaitu mereka melihat malaikat di sebelah kuburan Yesus. Seharusnya mereka tidak boleh takut, tetapi kenapa pada saat itu mereka takut? Hal ini seperti kehidupan kita; terkadang apa yang merupakan suatu penghiburan ternyata membuat kita ketakutan dikarenakan adanya kesalahpahaman dalam diri kita sendiri. Tuhan memberikan kita solusi dalam hidup kita, tapi kita malah terkejut dan mengatakan bahwa itu suatu keberuntungan bagi kita, dan bukan pertolongan dari Allah.

Ketika Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus serta Salome melihat bahwa batu itu sudah terbuka, mereka merasa ada sesuatu yang tidak benar, padahal ini merupakan solusi yang diberikan oleh Tuhan. Halangan sebesar apapun tidak dapat menghalangi kuasa kebangkitaan Anak Tunggal Bapa, demikian juga halangan sebesar apapun tidak mungkin dapat menghalangi semangat kekudusan orang percaya.

Ayat 6 dan 7 merupakan suatu kebangkitan yang pasti, bukan yang tiba-tiba. Bukan yang bangkit dan akan mati lagi, tetapi bangkit untuk selama-lamanya. Ada tiga hal penting dalam kebangkitan Tuhan Yesus :
1. Penggenapan bukan semata-mata hanya ketika di atas salib saja tetapi penyempurnaan dalam keadilan Allah Bapa. Tanpa kebangkitan maka kematian Yesus tidak ada artinya. Tetapi kuasa kebangkitan tanpa kematian tidak mungkin akan terjadi. Ini suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan.
2. Hubungan manusia dengan Allah Bapa kembali diperdamaikan sehingga manusia bisa hidup kekal di hadapan Allah Bapa. Tanpa kebangkitan Yesus, bagaimana Ia bisa memberikan pembelaan untuk kita?
3. Ini merupakan suatu bagian dimana kita dipulihkan; yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Ketika malaikat itu mengatakan untuk memberitahu berita kebangkitan Yesus kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus, kenapa hanya nama Petrus yang diingat? Karena Petrus di Taman Getsemani sudah diingatkan bahwa ia akan menjual Gurunya. Tetapi dia terus bersikeras bahwa ia tidak akan menjual Gurunya. Faktanya ketika ia mengikut Yesus dan ada orang bertanya, “Bukan kah engkau adalah murid Yesus dari Nazaret itu?” Lalu Petrus menjawab, “Aku tidak mengenal Dia.” Kemudian ayam berkokok 3 kali dan yang dikatakan Yesus menjadi suatu realita. Petrus terus merasa bersalah. Terkadang kita menjadi pelayan terlalu cepat berjanji-janji tetapi susah untuk menepati.

Tetapi Yesus punya rencana bahwa kunci gereja hanya diberikan kepada Petrus. Kenapa hanya kepada Petrus? Agar Petrus bisa diberikan suatu penghiburan karena Tuhan tahu dia sedang meresahkan suatu kesalahan. Yang dikatakan ketika kita mengikut Tuhan kita akan mengalami suatu penderitaan.(YP)

(Ringkasan khotbah ini belum dikoreksi oleh Pengkhotbah.)