CHINESE CORNER - MENGAPA MEMPELAJARI BUDAYA CINA

Apa signifikansi mempelajari sejarah Cina yang begitu kompleks, hampir mencapai empat puluh abad lamanya; serta kebudayaannya yang begitu unik dan beragam?

Dapatkah Anda menemukan hubungan antara dinasti-dinasti Cina dan kerajaan Allah? Sebagai orang Kristen, bagaimana kita mengkaji dan mengaitkan seluruh pembelajaran ini dengan kebenaran Tuhan?

Mari belajar dan terus memperlengkapi diri kita, serta memetik pelajaran berharga dari sejarah kehidupan dan peradaban masyarakat Cina dalam berbagai aspek melalui Chinese Corner buletin GRII Taipei!

“Sejarah“menjadi sesuatu yang signifikan di sepanjang waktu. Meski belum bereksistensi di tengah-tengah dunia ini, belum berbagian dalam sejarah, namun manusia merasa perlu untuk memahami serta mengkaji sejarah dunia yang terus berubah. Tak dapat kita pungkiri bahwa sejarah dunia ini telah dicemari oleh dosa, dipenuhi oleh kejahatan yang merajalela dan terus terulang, bahkan sedang menuntun manusia menuju kebinasaan kekal. Namun, apakah dengan begitu, kita menjadi orang-orang yang membuang sejarah? Mungkinkah kita masih belajar dari sejarah yang diwarnai oleh gelapnya dosa?

Friedrich Hegel, seorang filsuf Jerman, yaitu guru dari Karl Marx, mengatakan bahwa ajaran sejarah paling besar kepada manusia adalah ‘manusia tidak menerima ajaran sejarah’. Karl Marx sendiri juga mengemukakan pentingnya sejarah dalam pemikirannya, yaitu filsafat bukan sebagai topik yang hanya didiskusikan di dalam kelas, namun harus merombak kehidupan manusia dan masyarakat dalam sejarah. Mao Tze Dong, seorang pemimpin diktator Cina juga memiliki signifikansi dalam hal ini. Dia adalah salah seorang yang berambisi kuat sekali untuk mengubah sejarah. Positifismenya berkembang menjadi movement; dia meneriakkan “There is a hope for China!”, karena tidak mau Cina diinjak kaum imperialis.

Menurut Pdt. DR. Stephen Tong, orang yang menoleh ke belakang berusaha menyelediki sejarah. Beliau membagi manusia yang pernah eksis dalam sejarah menjadi tiga jenis:
1. Orang yang hanya mewarisi sejarah. Orang-orang seperti ini hanya mengikuti arus, yang pada akhirnya akan kehilangan sejarah.
2. Orang yang menganalisa dan mempelajari sejarah. Orang seperti ini berjiwa sejarawan, namun mereka hanya menjadi subjek yang menjadikan sejarah sebagai objek dan mengajar dari bahan observasi saja.
3. Orang ketiga adalah mereka yang menciptakan era baru dalam sejarah dan mengarahkan sejarah ke suatu wilayah yang baru. Mereka harus punya kemampuan lebih dari yang lain, keberanian untuk mengambil risiko untuk dikritik, karena berada di antara dua era dan hendak membawa seluruh umat manusia mengikutinya. Mereka mencari sumbangsih dengan tidak mengulangi kesalahan yang pernah terjadi dalam sejarah.

Allah kita tidak hanya menciptakan dunia, namun Ia juga menopang dan memeliharanya. Allah yang hidup dalam diri saudara dan saya saat ini, juga adalah Allah yang bekerja di sepanjang sejarah umat manusia, baik di negara Indonesia, Cina, Amerika, Afrika dan seluruh penjuru dunia. Jika kita percaya bahwa di dalam sejarah inilah, Allah bekerja menyatakan anugerah-Nya dan mewahyukan kebenaran-Nya, maka kita juga percaya ada sesuatu yang dapat dipelajari darinya. Orang berhikmat adalah orang yang belajar dari sejarah!

Dalam buletin ini, saya terbeban membagikan sedikit dari apa yang pernah dipelajari mengenai negeri Cina beserta sejarah dan kebudayaannya yang unik. Jatuh bangun, masa ketenaran dan keruntuhan yang dialami oleh setiap dinasti yang pernah ada di muka bumi ini, serta roda perputaran dalam dinasti Cina adalah bagian dari sejarah dunia yang tentunya telah ditopang dalam anugerah umum dari Allah, Sang Pencipta.

1. Dinasti Xia(夏) : 2070 SM – 1600 SM
Da Yu (大禹) adalah pendiri dan penguasa pertama dinasti ini, lahir pada tahun 2059 SM. Dia dijuluki sebagai Yu yang agung, karena berjasa dalam teknik mengontrol banjirnya, Yu berhasil membangun tanggul untuk membendungi sungai kuning(黃河) yang telah memakan banyak korban jiwa setiap tahun.

2. Dinasti Shang (商) : 1600 SM – 1046 SM
Kaisar pertamanya adalah Cheng Tang (成湯) alias Zi Lu (子履), berhasil
menggulingkan Jie (桀), raja terakhir dinasti Xia. Tang memerintah dengan baik, dia menurunkan pajak, memajukan produksi, dan memakmurkan rakyatnya. Dinasti Shang menguasai Cina selama lebih dari lima abad.

3. Dinasti Zhou (周) : 1046 SM – 221 SM
•Raja pertamanya adalah Zhou Wuwang (周武王).
•Pada tahun 722 SM, raja Zhou Pingwang memindahkan ibukota
kerajaan ke Luoyang (洛陽), karena perpindahan ibukota ini, para ahli sejarah membagi Dinasti Zhou ke dalam dua zaman, yaitu Zhou Barat (西周) yang berakhir hingga 771 SM dan Zhou Timur (東周) yang dimulai dari 771 SM – 256 SM. Zaman Zhou Timur dibagi lagi ke dalam dua periode, yaitu periode Musim Semi dan Gugur (春秋時期) dari 722 SM – 481 SM dan periode Peperangan antar Kerajaan (戰國時期) dari 476 SM – 221 SM.
•Masa dinasti Zhou terkenal dengan pencapaiannya dalam bidang filsafat, sehingga disebut sebagai Masa Seratus Aliran Pikiran. Muncul para filsuf terkemuka, yang ideologinya dianut dan sangat berpengaruh hingga saat ini, seperti: 老子(Laozi), 孔子(Confucius), 孟子(Mencius), 墨子(Mozi). Selain itu, muncul juga aliran legalisme (法家) yang berperan penting terhadap penyatuan Cina di bawah dinasti Qin.

4. Dinasti Qin (秦) : 221 SM – 206 SM
•Dinasti Qin didirikan oleh kaisar yang mengklaim diri sebagai “raja di
atas segala raja” , Qin Shi Huang (秦始皇). Terkenal dengan kebengisannya, namun memberikan sumbangsih besar dalam sejarah Cina, yaitu mempersatukan seluruh daratan Cina di bawah kolong langit (Tian Xia=天下). Standarisasi ukuran dan huruf Mandarin diberlakukan pada masa ini, sebuah penyatuan sistem penulisan karakter Mandarin yang berlaku tetap hingga hari ini; penyatuan berbagai macam ukuran (ukuran satuan panjang, berat, ukuran kereta, lebar jalan raya, dan lain-lain) agar memiliki standar yang tetap merupakan sumbangsih besar dinasti Qin.
•Suatu dinasti yang diawali dengan kepercayaan bahwa “semua manusia pada dasarnya adalah jahat” (人性本惡), sehingga dinasti
ini dijalankan dengan adanya keabsolutan terhadap hukum yang mengikat.
•Di bawah pemerintahannya, dia mendirikan Tembok Besar China / The Great Wall (萬里長城), bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia, dengan panjang 6.400 kilometer dan tinggi 8 meter, dengan tujuan untuk mencegah serbuan bangsa Mongol dari Utara; dan kuburan seukuran sebuah kota dengan patung-patung prajurit terakota di dalamnya (兵馬俑). Prajurit Terakota adalah kumpulan koleksi dari 8.099 patung berbentuk tokoh prajurit dan kuda dengan ukuran asli, terletak di dekat makam kaisar Qin, untuk melindunginya setelah mati.

5. Dinasti Han (漢) : 206 SM – 220 M
Didirikan oleh kaisar Liu Bang (劉邦). Masa Dinasti Han merupakan masa kejayaan dan penuh kekuatan bagi Cina, mencapai puncak kejayaannya pada
zaman pemerintahan Kaisar Han Wudi (漢武帝). Kemajuan yang begitu besar dalam bidang penemuan, ideologi, ekonomi dan
perdagangan. Kejayaan Dinasti Han inilah yang menjadikan orang Cina memiliki satu identitas kebangsaan yang sampai saat ini, yaitu orang Cina menyebut dirinya sebagai orang Han. Pada dinasti ini, terjadi titik perubahan ideologi dari legalisme pada masa Qin menjadi ideologi Confusianism.

6. Dinasti Masa Tiga Kerajaan (三國) : 220 M – 265 M
•Pada masa ini kerajaan di Cina terpecah menjadi tiga kerajaan, yaitu Wei, Shu dan Wu (魏蜀吳).
•Penemuan strategis dan teknologi berkembang cukup pesat. Zhu Ge Liang (諸葛亮) yang menerapkan strategi kubu kosong (空城計), Busur Panah Zhu Ge; Ma Jun (馬鈞), yang terkenal sebagai insinyur mekanik Cina, meningkatkan efisiensi sistem tenun dan menciptakan kereta penunjuk Selatan (指南車) dengan menggunakan differential gear tanpa magnet (mengendalikan perputaran roda pada kecepatan yang berbeda dalam jumlah torque yang sama).

7. Dinasti Jin (晉朝) : 265 M – 420 M
•Dinasti Jin dibagi menjadi Dinasti Jin Barat dan Dinasti Jin Timur. Dinasti Jin Barat (西晉), 265 M – 316 M, didirikan oleh Kaisar Wu Di alias Sima Yan. Dinasti Jin Timur (東晉) , 317 M – 420 M, dimulai oleh Kaisar Yuan Di alias Sima Rui.
•Pada masa ini dibangun sebuah perpustakaan besar di Luoyang, terdapat 30.000 jilid buku di dalamnya.

8. Dinasti Selatan Utara (南北朝) : 420 M – 589 M
• Dinasti Selatan Utara dibagi menjadi Dinasti Selatan dan Dinasti Utara, di mana dinasti tersebut masih dipecah lagi menjadi beberapa dinasti kecil.
Dinasti Selatan meliputi:
* Dinasti Song (宋) : 420 M – 479 M
* Dinasti Qi Selatan (南齊) : 479 M – 502 M
* Dinasti Liang : 502 M – 557 M
* Dinasti Chen : 557 M – 589 M

Dinasti Utara meliputi:
* Dinasti Wei Utara (北魏) : 386 M – 535 M
* Dinasti Wei Timur (東魏) : 534 M – 550 M
* Dinasti Wei Barat (西魏) : 535 M – 556 M
* Dinasti Qi Utara (北齊) : 550 M – 577 M
* Dinasti Zhou Utara (北周) : 557 M – 581 M

9. Dinasti Sui (隋) : 581 M – 618 M
•Dinasti Sui didirikan oleh Yang Jian alias Sui Wendi. Dia mengembangkan sistem pertanian, memulai pembuatan terusan yang menghubungkan Utara-Selatan, dan memulihkan keadaan pada masa itu, membangun ibukota kedua di Luoyang dan istana dalam kemewahan, dengan menghabiskan dana besar.

10. Dinasti Tang (唐) : 618 M – 907 M
•Dinasti Tang didirikan oleh Gao Zu alias Li Yuan, dan segera digantikan oleh putranya, Li Shimin yang bergelar Tang Taizong. Cina menjadi adikuasa di bawah pemerintahannya, karena kehebatannya dalam mengkonsolidasikan kekuatan militer dan kecerdasan diplomasinya, dia berhasil menaklukkan kekuatan suku Turki Timur dan menguasai Mongolia Dalam (內蒙古).
•Perkembangan dalam segi agama, budaya dan ilmu pengetahuan begitu pesat pada masa ini, mulai didirikan sekolah-sekolah dan sistem ujian negara, pembentukan provinsi; agama Buddha masuk dan menjadi resmi di Cina, serta beredar hingga ke Asia Tenggara karena perjalanan seorang yang disebut Marcopolo Cina, yaitu biksu Tang Xuanzhuang (唐玄奘). Ada juga agama Kristen Nestorian, yang mengajarkan esensi kemanusiaan dan esensi keillahian Kristus itu terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi manusia Yesus Kristus, dan pribadi logos yang ilahi, yang berdiam dalam manusia Yesus Kristus itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian menolak konsep seperti "Allah menderita " atau "Allah telah disalibkan", karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu terpisah dari keillahiannya, juga menolak istilah Theotokos (Yang Melahirkan Allah/Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka mengajukan gelar Kristotokos (Yang Melahirkan Kristus/Bunda Kristus), karena dalam pandangan mereka Maria hanya melahirkan pribadi manusia Yesus, bukan pribadi ilahinya. Agama Islam juga mulai masuk secara berkala pada dinasti ini.

11. Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan (五代十國) : 907 M – 960 M
•Setelah Dinasti Tang, Cina kembali mengalami perpecahan dan kekacauan. Cina dibagi menjadi lima dinasti di bagian Utara dan sepuluh kerajaan kecil di bagian Selatan.
•Lima Dinasti: Dinasti Liang Akhir, Dinasti Tang Akhir, Dinasti Jin Akhir, Dinasti Han Akhir, dan Dinasti Zhou Akhir.
•Sepuluh Kerajaan: Wu, Wuyue, Min, Chu, Han Utara, Han Selatan, Shu Awal, Shu Akhir, Jingnan, dan Tang Selatan.

12. Dinasti Song (宋朝) : 960 M – 1279 M
•Dinasti Song menggantikan masa Lima Dinasti dan Sepuluh Kerajaan.
•Dinasti Song dibagi menjadi dua masa:
* Dinasti Song Utara (北宋), 960 M – 1127 M, dengan ibukota di
bagian utara kota Bianjiang yang diperintah oleh Kaisar Zhao Kuangyin.
* Dinasti Song Selatan (南宋), 1127 M – 1279 M, dengan ibukota di
Lin’an yang diperintah oleh Kaisar Zhao Gou.

13. Dinasti Liao dan Jin : 916 M – 1125 M
•Dinasti ini disebut juga Kekaisaran Khitan orang Khitan (suku
Mongolia). Kaisar pertama yang berkuasa adalah Yelu Abaoji.
•Penemuan kompas pada tahun 1119 mendorong semangat berlayar pada masa itu. Dinasti ini dijatuhkan oleh kekuatan Mongol di utara.

14. Dinasti Yuan : 1271 M – 1368 M
•Genghis Khan berhasil merebut Beijing (bukan ibukota Cina saat itu) tahun 1215. Cucunya, Kublai Khan menaklukkan Cina tahun 1279, namun baru mendirikan dinasti Yuan pada tahun 1271.
•Di bawah kekuasaannya, Kublai Khan memperluas wilayah jajahannya ke wilayah Barat, sampai ke Moskow dan Baghdad.

15. Dinasti Ming : 1368 M – 1644 M
• Dinasti Ming didirikan oleh Zhu Yuanzhang dan merupakan
dinasti terakhir yang diperintah oleh suku Han.
•Dimulai perdagangan luar negeri dan hubungan dengan dunia luar, khususnya Jepang.
•Menjelang akhir dinasti, bangsa Manchu di utara semakin kuat. Di awal abad ke-17, pemimpin mereka, Nurhachi dengan putranya bernama Aberhai berhasil merebut Liaoning dari tangan dinasti Ming, lalu mendirikan dinasti sendiri, yaitu dinasti Qing.
• Pada masa ini diselesaikan pembangunan Tembok Besar Cina (The Great Wall), juga dibangun Istana Kota Terlarang (Forbidden City); peninggalan arsitektur ini masih dapat dilihat di Beijing saat ini.

16. Dinasti Qing (清朝) : 1644 M – 1911 M
• Dinasti Qing sama dengan dinasti Yuan, dikuasai oleh bangsa asing, yaitu kaum Manchu.
• Kaisar pertama Dinasti Qing adalah Kaisar Shunzhi.
•Dinasti ini mewajibkan para Han (漢人) untuk menerapkan adat Manchu. Misalnya pakaian tradisional Cina (漢服) diganti dengan Qipao (旗袍). Tangzhuang (唐裝) yang dianggap sebagai kostum tradisional Cina, sebenarnya adalah pakaian model Manchu. Selain itu, semua warga lelaki Han (男漢) juga diwajibkan menggunting rambut model tocang, rambut bagian depan kepala dicukur botak, rambut belakang dijadikan kuncir panjang.
•Pada awal abad ke-19, kekuasaan Qing merosot, sengketa sosial terjadi, ekonomi tidak berkembang, pengaruh Barat pun mulai masuk. Saat itu Inggris berusaha menjalin hubungan kerjasama dengan Cina, namun ditolak kaisar Qianlong (乾隆). Hingga satu saat Cina tidak dapat menolak sistem barter yang dibuat oleh Inggris, yaitu teh dan sutra Cina dibayar dengan candu (鴉片) dari India. Pada tahun 1830an, jumlah pecandu di Cina mencapai sepuluh juta jiwa, sehingga Cina mau tidak mau harus mengimpor candu dari Inggris. Hal ini membawa dampak yang sangat buruk bagi negara, di samping melemahkan sumber daya manusia, juga membuat kekayaan negara mengalir ke negara Barat. Inilah perang candu (鴉片戰爭) yang terjadi pada dinasti terakhir Cina.

Inilah awal dan perkembangan sejarah Cina selama hampir empat ribu tahun. Selain mengupas sejarah peradaban Cina, di edisi berikutnya juga akan dikupas pembelajaran mengenai perkembangan bahasa Mandarin, yang juga merupakan bagian dari kebudayaan Cina yang masih dan akan terus berkembang.

Selamat belajar! (SM)