Prioritas Utama Dalam Penyembahan


Judul : Prioritas Utama Dalam Penyembahan
Penulis: John MacArthur, JR.
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup
Tebal buku: 202 halaman

Saat ini kita berada pada jaman yang haus spiritualitas. Tetapi spiritualitas macam apa? Apa yang dicari dan disembah manusia ? John MacArthur, JR., gembala sidang Grace Community Church of Valley, California, penulis buku ini, di bagian Pendahuluan menyatakan : “Yang menyedihkan … di kalangan orang Kristen sendiri, hanya sedikit penyembahan sejati dilakukan. Sesungguhnya penyembahan adalah doktrin yang paling banyak disalahpahami dalam seluruh Alkitab, padahal pengertian tentang penyembahan sangat penting bagi penerapan sepenuhnya dari isi Alkitab.”

Penulis menjelaskan pentingnya penyembahan, dan bagaimana seharusnya kita mengenal siapa yang kita sembah, sekalipun kita selalu merasa sulit untuk mengenal siapa Allah; seperti apa Dia sesungguhnya. Pertanyaan inilah yang selalu menjadi keluhan setiap kita tentunya dan buku ini memberikan jawabannya. Penyembahan yang dibahas bukan hanya berkaitan dengan ibadah Minggu. Penulis mengatakan : “Buku ini adalah sebuah panggilan untuk penyembahan pribadi kepada Allah Tritunggal Yang Mahakudus. Ini adalah panggilan untuk jenis kehidupan yang sangat berbeda dalam diri orang-orang percaya; kepada suatu cara hidup yang terus menerus berusaha untuk menyembah Allah – bukan hanya pada hari Minggu.” Penulis menyatakan bahwa penyembahan bukanlah masalah pilihan. Semua makhluk ciptaan Tuhan bertanggungjawab untuk menyembah-Nya. “Bahkan maksud terutama dalam penebusan kita bukanlah supaya kita menerima sesuatu, melainkan supaya Allah dapat menerima penyembahan sehingga hidup kita dapat memuliakan Dia.”

Penyembahan yang dapat diterima menuntut pengenalan akan Allah. Sasaran penyembahan kita harus benar bila kita ingin penyembahan kita dapat diterima. Maka buku ini memberikan banyak penjelasan mengenai doktrin Allah. Mulai dari keberadaan Allah, juga sifat dan karakter Allah dijelaskan : Allah Mahakuasa yang tidak berubah, Allah Yang Mahahadir dan Mahatahu dam Allah Yang MahaKudus. Dalam beberapa bab selanjutnya, penulis membahas percakapan Yesus dengan perempuan Samaria yang tercantum dalam Injil Yohanes 4, sebagai suatu era baru yang dibawa oleh Tuhan Yesus, yang menggenapkan apa yang telah dituliskan dalam Perjanjian Lama.Tiga bab terakhir membahas tujuan penyembahan yang adalah untuk memuliakan Allah. Mengapa kita harus memuliakan Dia? Karena kita adalah ciptaan-Nya dan karena Allah menciptakan segala sesuatu untuk memuliakan nama-Nya, seperti teladan dari Yesus ketika datang ke dunia sebagai Juruselamat tetap memuliakan Allah Bapa dengan memancarkan sifat-sifat-Nya (1 Petrus 2:21). Setelah kita mengetahui siapa yang kita sembah dan bagaimana kita harus bersikap untuk memuliakan nama-Nya, maka kita seharusnya lebih lagi takut dan gentar ketika menyembah-Nya karena telah mengetahui betapa besarnya Allah yang kita sembah.

Buku ini penting dibaca oleh setiap kita sebagai orang Kristen untuk menjadi salah satu penuntun bagi kita untuk melihat lebih dalam lagi bagaimana hati kita, cara kita, sikap kita dalam menyembah Tuhan. Benarkah kita yang selama ini rajin ke Gereja sudah memberikan yang terbaik? Sungguhkah kita mengenal siapa yang kita sembah? Sejauh mana sikap kita ketika menyembah Allah yang kita sembah? Segeralah meminjam buku ini di perpustakaan GRII Taipei! (IY)

Sumber foto: http://gkagloria.or.id/buku/b200707.php