Iman dan Agama

Judul buku: Iman dan Agama
Pengarang: Pdt. DR. Stephen Tong
Penerbit: Momentum
Tahun: 2008
Tebal: 88 halaman

Tampaknya sebagian besar dari kita harus mengakui bahwa kita amat jarang mempertanyakan tentang asal usul maupun sebab dan akibat dari kepercayaan yang kita yakini terhadap pertumbuhan iman kita dan pengenalan akan Allah. Kita sering berpikir hal yang bersangkut paut dengan agama dan asal-usulnya terlalu bersifat teoritis. Bukankah telah begitu banyak para pemikir menggagaskan dan mendefinisikan apa itu agama dan hubungannya dengan keberadaan manusia? Mengapa juga kita perlu bersusah payah memikirkan hal ini padahal kemampuan berpikir kita jauh di bawah kemampuan para filsuf jenius tersebut? Mengapa tidak kita serahkan urusan berpikir ini pada para ahlinya saja?

Namun buku mengenai iman dan agama yang ditulis oleh Pdt. Stephen Tong akan memaksa kita memikirkan ulang akan hakikat kepercayaan kita kepada Tuhan. Setiap agama mempunyai Tuhannya masing-masing dan para filsuf turut menyumbangkan definisi mereka tentang Tuhan. Lalu, Tuhan mana yang akan kita percayai? Punyakah kita alasan yang kuat mengapa kita memilih Tuhan tertentu? Sumber  terpercaya mana yang dapat kita peroleh untuk mendukung alasan tersebut? Apa standarnya bagi yang dapat dipercaya tersebut? Sekalipun pertanyaan-pertanyaan tersebut amat mendasar, kita sering tidak tahu pasti bagaimana menjawab pertanyaan ini. Dan inilah pertanyaan pamungkasnya: Bagaimanakah mungkin seseorang dapat mempertanggungjawabkan iman yang dimilikinya tanpa ia pernah memikirkan apa yang sungguh dipercayainya?

Kita patut bersyukur sang penulis memiliki beban untuk membekali orang-orang percaya dengan pengetahuan yang membuka sikap kritis iman kekristenan kita. Buku yang ditulis oleh Pdt. Stephen Tong ini sangat menarik dan menggugah untuk dibaca karena pembaca akan ditantang untuk memilih dan mengakui Alkitab sebagai satu-satunya sumber segala pengetahuan yang dapat menjelaskan keberadaan dan tujuan hidup seorang manusia. Sekalipun dalam beberapa bab dijabarkan mengenai teori-teori para filsuf untuk menjelaskan hubungan antara keberadaan manusia dan asal-usul agama serta hubungannya dengan perilaku kehidupan manusia tersebut, penekanan dari buku ini bukanlah untuk mendukung sebagian dari fakta-fakta yang mereka sodorkan. Sebaliknya, buku ini akan merujuk pada kekalahan mutlak dari pemikiran manusia ketika diperhadapkan dengan wahyu ilahi, sebab pengetahuan tidak berasal dari manusia melainkan dari Allah sendiri dan kebenaran tidak datang dari pihak manapun kecuali dinyatakan oleh Allah. Akan tetapi, bagaimana kita mengetahui bahwa gagasan yang dipikirkan oleh manusia untuk menjawab keberadaannya itu keliru dan darimana kita tahu bahwa hanya Alkitab satu-satunya sumber kebenaran? Dalam buku ini, Pdt. Stephen Tong membuktikan bahwa pemikiran manusia demikian terbatas, semua jawaban yang disodorkan tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah hidup manusia, dan tidak ada jawaban tuntas yang dapat menjelaskan misteri kehidupan dan alam semesta. Beliau berargumen, bagaimana mungkin manusia yang sama-sama memiliki masalah seperti manusia lainnya serta memiliki indera terbatas dan hidup terkurung oleh waktu dapat menjelaskan hal-hal yang hakiki dalam agama, seperti dosa, kekekalan, dan asal-usul kehidupan. Semua ini tidak masuk akal. Bagaimanapun, tidak seorangpun dapat menyangkali bahwa dunia ini memiliki Sang Pencipta yang telah melintasi segala waktu dan menciptakan kehidupan dan Ialah yang memiliki jawaban bagi seluruh masalah manusia, yaitu mahluk ciptaan-Nya yang terkasih. Dan hanya Alkitablah yang dapat membuktikan semua kebenaran ini sebab Alkitab tidak datang dari ilham manusia melainkan datang dari pikiran Allah sendiri untuk memberikan jawaban yang lengkap, tuntas, dan menyeluruh bagi semua misteri kehidupan manusia baik di kehidupan masa kini maupun dalam dunia yang akan datang.

Ditulis oleh pendiri Gereja Reformed Injili Indonesia yang dikenal luas sebagai penginjil yang anti kompromi dan giat mempertahankan kemurnian Injil, buku ini ditujukan tiada lain untuk meluruskan pandangan tentang iman yang telah menjadi simpang siur di tengah kemajemukan prinsip dan kepercayaan sekaligus menjadi peneguhan bagi mereka yang beriman pada Kristus. Buku ini memberi dorongan bagi orang percaya untuk merenungkan dan mempertanggungjawabkan secara serius iman yang mereka miliki. Berikut kutipan dari bagian penutup buku ini :
“Apakah manusia cukup hanya mempunyai agama? Apakah agama dapat membawa manusia kembali kepada Allah? Apakah dengan perbuatan baik dan moral yang dijalankan, dosa benar-benar bisa diampuni dan manusia boleh kembali kepada Allah? Firman Allah mengatakan, “Tidak!” Manusia tidak mungkin diselamatkan dengan agama, bahkan tidak mungkin diselamatkan oleh Taurat yang diberikan oleh Allah sekalipun. Agama hanya membuktikan manusia memerlukan Allah, karena keberadaan manusia adalah keberadaan relatif dengan Penciptanya, sedangkan Taurat bukan diberikan untuk keselamatan manusia melainkan hanya untuk membuktikan bahwa manusia sudah melanggar sifat moral Allah yaitu kesucian, kebenaran dan kebajikan-Nya. Meskipun manusia mencari jalan dalam agama, namun satu-satunya jalan yang disediakan Allah bagi keselamatan manusia adalah di dalam Kristus Yesus, yang telah mengalahkan kuasa dosa dan kematian serta melepaskan manusia dari cengkeraman iblis. Apa yang sudah digenapi oleh Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya dari kematian, jauh melampaui segala usaha agama sehingga kita memperoleh hidup yang kekal melalui Injil Kristus.”

Kiranya harapan tulus sang penulis segera terwujud ketika para pembaca tuntas menelusuri halaman-halaman buku ini. Selamat membaca. (MS)